Desa Giri Emas

DESA WISATA KOMBINASI GIRI EMAS “YUKS MELALI KE GIRI EMAS” Pesona Wisata Giri Emas menjadi salah satu destinasi wisata di Buleleng Bali yang tidak boleh dilewatkan karena tempat ini memiliki keindahan alam, tempat peninggalan Sejarah dan atraksi budaya yang memukau, Bagi yang ingin menikmati liburan bersama keluarga dan teman, Giri Emas bisa menjadi destinasi wisata kombinasi yang menarik. Yuks Melali ke Giri Emas, kita akan disuguhkan dengan Pantai Giri Emas yang sangat indah, Peninggalan Sejarah yang harus kita Explore dan atraksi budaya Bukakak yang sudah menjadi salah satu warisan budaya tak benda yang tidak boleh di lewatkan. Ayo Melali Ke Giri Emas !!!!

Atraksi Wisata
atraksi wisata
Bukakak

Pada tahun 2020 BUKAKAK sudah mendapatkan predikat Wari...

Produk Wisata
Budidaya Madu Trigona (kele-kele)

Madu Trigona ( Kele – Kele ) dipercaya banyak me...

Wisata Kuliner
Paket Wisata

Diving Kaang Rungka, Roras, Jambul

Harga Terbaik
Rp 0

WISATA BAHARI 2. DIVING KAANG RUNGKA, RORAS, JAMBUL Bagi pecinta rekreasi diving di pulau Dewata Bali, objek wisata Diving di pantai Giri Emas di Kabupaten Buleleng bisa menjadi tujuan tour anda berikutnya, terletak di Desa Giri Emas, pulau Dewata, keberadannya tidak akan asing lagi. Tempat rekreasi bahari di wilayah Bali utara ini merupakan tempat rekreasi istimewa dengan keindahan pemandangan bawah lautnya, Objek wisata Diving di Pantai Giri Emas ini belum berkembang tetapi sudah ada beberapa penyelam yang mecoba mengexporasi keindahan bawah laut pantai Giri Emas ini, karena wilayah baharinya menyuguhkan keindahan alam bawah laut yang mengagumkan, pesona alam bawah laut cantik yang disuguhkan membuatnya menjadi keunikan tersendiri di kelasnya. Wisata Diving ini juga menjadi destinasi tour wajib dikunjungi bagi anda yang ingin menikmati rekreasi diving maupun snorkeling, termasuk juga alam sekitarnya yang cantik menyajikan suasana alam bawah laut yang berbeda yang jauh dari keramaian. Promosi dan perhatian Khusus perlu dilakukan untuk wisata Diving yang satu ini Sehingga menjadi salah satu objek wisata bahari yang paling banyak diminati untuk tujuan rekreasi diving dan snorkeling untuk melengkapi aktivitas liburan anda di Desa Giri Emas.

Pantai Giri Emas & Wahana Permainan Air

Harga Terbaik
Rp 0

WISATA BAHARI 1. PANTAI GIRI EMAS & WAHANA PERMAINAN AIR Pantai Desa Giri Emas merupakan salah satu sumber daya alam yang dimiliki Desa Giri Emas yang sekarang sudah menjadi salah satu objek wisata baru yang terletak di Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali utara. Jarak tempuh dari Singaraja menuju Pantai Giri Emas kurang lebih berjarak sekitar 12,7 kilometer ke arah timur menuju jalan raya Air Sanih. Potensi wisata Pantai Desa Giri Emas bisa dikatakan cukup bagus dikarenakan lokasi pantai yang strategis karena jauh dari jalan raya menjadikan pantai Giri Emas tempat yang nyaman dan tenang. Selain itu, ada pula beberapa pedagang maupun tempat makan, tempat rekreasi, Toiltet yang sudah tersedia di Pantai Giri Emas sehingga pengunjung tidak perlu pergi jauh untuk mencari minum, makan dan kegiatan lainnya. Berdasarkan beberapa penuturan dari Nelayan di Pantai Giri Emas, ada lumba-lumba yang bersarang di dasar laut Pantai Giri Emas ini, lumba – lumba ini dulunya menampakkan dirinya setiap sore, Air laut dari Pantai Giri Emas ini terlihat jernih dan tidak tercemar oleh sampah. Banyak masyarakat Desa Giri Emas maupun dari desa lain datang ke pantai ini untuk mandi, Meditasi, Melukat, Rekreasi bermain dengan perahu kano, Banana Boat, Jet Sky serta mencoba terapi panas pasir hitam yang terletak di pesisir Pantai Giri Emas. Wisata Pantai Giri Emas ini juga bisa dimanfaatkan sebagai salah satu sektor untuk menunjang penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Desa Giri Emas sendiri dan Kabupaten Buleleng. Warga Desa setempat sejauh ini juga cukup gencar melakukan berbagai promosi wisata serta aksi penghijauan dan pelestarian lingkungan sekitar pantai, melihat potensi wisata yang cukup bagus Pemerintah Kabupaten Buleleng langsung turun tangan untuk memperkenalkan daerah ini ke khalayak umum. Ada Puluhan Event atau Atraksi yang pernah di adakan di Pantai Giri Emas Seperti Event kabupuaten Buleleng Perlombaan permainan Tradisional dalam rangka HUT Kota Singaraja ke 412, Event Kecamatan Lomba Fun Bike dari Pantai Giri Emas menuju Pantai Kerobokan, Sosialisasi Kebalawistaan Kabupaten Buleleng Oleh Balawista Buleleng, Pergelaran Atraksi Gelar Seni dan Budaya, Terapi Panasa Pasir Hitam bersama Dirjen Bea & Cukai Jakarta, Perlombaan Mewarnai Sekolah Dasar Tingkat kabupaten dan banyak lagi kegiatan lainnya.

Penanaman Padi Sepanjang Tahun, Keladi Sangsit Dan Anggur Import

Harga Terbaik
Rp 0

WISATA AGRO PENANAMAN PADI SEPANJANG TAHUN, KELADI SANGSIT DAN ANGGUR IMPORT Konsep periodisasi musim tanam padi walaupun padi dapat ditanam sepanjang tahun, namun pada dasarnya petani menanam padi berdasarkan ketersediaan air yang dapat dikelompokkan menjadi tiga periode tanam yaitu : 1. Musim tanam utama, pada bulan Nopember, Desember, Januari, Pebruari dan Maret 2. Musim tanam gadu, pada bulan April, Mei, Juni, Juli 3. Musim tanam kemarau, pada bulan Agustus, September, dan Oktober Namun untuk konsep periodisasi tersebut diatas tidak termasuk hitungan untuk Desa Giri Emas, karena di area persawahan Giri Emas banyak di temukan sumber – sumber air untuk bisa mengairi persawahan sepanjang tahun. Para petani di Desa Giri Emas sebagian besar memanfaatkan Sumber mata air tersebut dengan membuat sumur - sumur kecil untuk membantu pasokan air ke tanaman padi, jadi dengan kekayaan sumber mata air yang ada di desa ini dan juga memaksimalkan pembagian air dengan metode Subak maka para petani di Desa Giri Emas selalu menanam padi sepanjang tahun,, Dari kekayaan sumber daya alam dan keunikan desa ini dikembangkanlah Wisata Agro di Desa Giri Emas. Tanaman pertanian yang dikembangkan di Desa ini bukan hanya tanaman padi saja, ada juga beberapa petani yang mengembangkan tanaman Keladi dan Anggur Import Dari kondisi alam Desa Giri Emas diatas, dapat diidentifikasi Sumber Daya Alam yang dimiliki Desa ini merupakan salah satu potensi pembangunan wisata Agro di Desa Giri Emas yang perlu di jaga dan dikembangkan karena pertanian di Desa Giri Emas ini erat kaitannya dengan Tradisi “BUKAKAK’ yang merupakan bagaian dari Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTB 2020).

Terasirtam (terapi Panas Pasir Hitam)

Harga Terbaik
Rp 250.000

WISATA KESEHATAN TERASIRTAM (TERAPI PANAS PASIR HITAM) Kegiatan merendam tubuh dengan pasir dapat dijumpai di berbagai tempat di dunia, seperti Asia, Timur Tengah, dan Afrika (Gagnol & Landel, 2016). Aktifitas tersebut disebut bermula dari jejak tradisi budaya leluhur (Gélard, 2014) dan diyakini sebagai “sauna alami” (Gagnol & Landel, 2016), yang memberi manfaat kesehatan. Kegiatan terapi yang bersifat otentik dan dikenal dengan istilah “psammotherapy’ (Antonelli & Donelli, 2019; Gagnol & Landel, 2016,) Tersebut juga bukan merupakan hal baru di Desa Giri Emas yang memiliki pantai berpasir hitam. Masyarakat setempat dan sekitar desa telah secara turun temurun melakukan kegiatan rendam pasir tersebut. Menurut beberapa warga, aparat, dan anggota Pokdarwis di desa tersebut, aktifitas berendam panas pasir tersebut diyakini memberi manfaat kesehatan. Hasil wawancara dengan warga dan observasi langung di lapangan menunjukkan bahwa warga sembuh dari penyakit-penyakit persendian dan tulang, seperti pasca stroke, rematik, pegal, dan sebagainya. Manfaat kesehatan tersebut telah dibuktikan melalui penelitian (Antonelli & Donelli, 2019; Gagnol & Landel, 2016). Namun demikian, terdapat beberapa kasus yang memberi dampak sebaliknya, misalnya warga mengalami keadaan tidak sadarkan diri. Hal ini disebabkan karena minimnya pengetahuan warga mengenai waktu dan durasi yang tepat untuk melakukan kegiatan berendam, serta kondisi fisik sebelum berendam, khususnya terkait vital signs. Hal tersebut mendasari riset yang dilakukan Dharma (2017) yang mampu mengidentifikasi dan menjawab permasalahan tersebut. Hasil riset tersebut menjadi acuan dalam kegiatan pengabdian dengan topik terapi panas pasir hitam. Pengembangan kegiatan rendam pasir sebagai produk wisata kesehatan belum banyak dan belum lama dilakukan di tempat-tempat yang potensial (Gagnol & Landel, 2016), padahal salah satu dampak menonjol yang menjadi turunan dari kegiatan wisata kesehatan tersebut adalah aspek ekonomi. Oleh karenanya, pengembangan kegiatan rendam pasir sebagai produk wisata kesehatan adalah penting. Kegiatan pengabdian ini sangat relevan untuk digiatkan di Buleleng. Sebagai kabupaten berpantai terpanjang di Bali, Buleleng berpotensi mengangkat dan mengemas aktifitas rendam pasir ini sebagai sebuah produk wisata kesehatan, di mana Giri Emas dapat menjadi pilot project. Fokus produk wisata kesehatan ini tidak hanya pada tubuh, tetapi juga relaksasi pikiran. Selain itu, aktifitas rendam pasir yang dikemas sebagai produk wisata ini juga dapat membantu masyarakat setempat lebih peduli pada dan berupaya meningkatkan kebersihan lingkungan pantai, dan degan potensi dan keunikan Pasir yang di miliki dikembangkanlah Wisata Kesehatan di Desa Giri Emas dengan Terasirtamnya Sebagai Produk unggulan.

Atraksi Wisata Budaya Bukakak

Harga Terbaik
Rp 0

WISATA BUDAYA & SPIRITUAL BUKAKAK Pada tahun 2020 BUKAKAK sudah mendapatkan predikat Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. Nama Bukakak berasal dari kemanunggalan sekte Wisnu dengan sekte Siwa Sambu dengan symbol pemujaannya adalah Nandi – Garuda. Pemujaan Nandi Garuda dalam bahasa Bali kuno desebut Lembu Gagak kemudian menjadi Bukakak yang merupakan bentuk pemujaan terhadap kemanunggalan Wisnu dengan Siwa Sambu, Binatang Babi atau Celeng yang merupakan kendaraan Dewa Sambu sebagai binatang kurban maka bentuk pemujaan ini desebut Bukakak Celeng. Ajaran ini dapat berkembang diwilayah Taman Beji dan Taman Gunung Sekar sehingga hanya kedua pura ini terdapat proses pemujaan Bukakak yang merupakan satu satunya bentuk peninggalan budaya pemujaan terhadap kemanunggalan Siwa dan Wisnu di Bali. Secara Keno Arsitektural dikedua pura ini terdapat pelinggih Ida Betara Gede Bukakak. Perkembangan Sekte Wisnu pada awalnya sangatlah Kecil, namun lama kelamaan tumbuh menjadi sekte keagamaan dengan pemuja yang sangat besar. Bukakak diwujudkan sebagai seekor burung garuda/paksi yang terbuat dari ambu/daun enau muda serta dihiasi bunga kembang sepatu/pucuk bang, Sarana yang ditempatkan di dalam Bukakak itu adalah seekor babi (lambang Dewa Sambhu) yang diguling hanya bagian punggungnya saja sedangkan bagian bawah dibiarkan mentah sehingga babi tersebut memiliki 3 warna merah/bagian matang, hitam/bagian yang masih ada bulunya (Dewa Wisnu), & putih/bagian yang masih mentah dan bulunya telah dihilangkan (Dewa Siwa). Jadi Bukakak sendiri merupakan simbol perpaduan antara sekta Siwa, Wisnu dan Sambhu. Bukakak ini dibuat di pagi hari tepat di hari-H. Setelah selesai, krama desa berkumpul di Pura Pasek/Pura Subak untuk memulai rangkaian Bukakak tersebut. Warga desa yang dipilih untuk mengusung Bukakak/sarad ageng tersebut adalah mereka yang sudah dewasa sedangkan mereka yang masih remaja diperbolehkan mengusung sarad alit, Orang Dewasa (12 th keatas) menggunakan pakaian putih kuning untuk ngogong 'sarad alit', sedangkan yang laki-laki berumur 17 tahun ke atas menggunakan pakaian putih merah untuk ngogong 'sarad ageng/bukakak. Warna putih merah bermakna sebagai simbol darah dan getah kedua warna tersebut merupakan simbol kesatuan semesta. Sedangkan warna putih kuning sebagai tunas kehidupan yang diharapkan kelak bisa hidup dengan sempurna. Mayoritas laki-laki akan berdandan seperti mencoret-coret wajahnya sesuai tradisi. Upacara Bukakak digelar dua tahun sekali pada bulan April atau tepatnya bulan purnama sasih kedasa menurut kalender Bali, Masyarakat yang melakukan upacara ini adalah krama subak dan krama desa setempat yang memegang teguh adat-istiadat dan kepercayaan secara turun-temurun yang diwariskan leluhur, Upacara ini telah dilakukan sejak jaman dahulu setahun sekali, tetapi karena terkendala biaya maka upacara ini dilakukan dua tahun sekali. Digelarnya tradisi Bukakak tersebut bertujuan untuk mengucapkan terima kasih kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa dalam manifestasinya sebagai dewi Kesuburan, atas kesuburan tanah dan segala hasil pertanian yang melimpah. Wilayah Desa Giri Emas memang memiliki areal pertanian yang luas, subur dan gembur, sebagian besar warganya berprofesi sebagai petani, sehingga tidak mengherankan juga tradisi Ngusaba Bukakak ini berkembang baik sampai sekarang ini Apalagi memang warga Bali terutama umat Hindu memang sangat menjaga nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh leluhurnya.

Peninggalan Sejarah Situs Pura Gunung Sekar Desa Wisata Giri Emas, Kabupaten Buleleng, Bali

Harga Terbaik
Rp 0

WISATA BUDAYA & SPIRITUAL GUNUNG SEKAR TEMPLE Letak Geografis Pura Gunung Sekar terletak di Desa Giri Emas kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng dan berada di sekitar 9 km di sebelah timur kota Singaraja ini punya keunikan tersendiri, Pura ini memiliki gugus-gugus masa bangunan suci sangat massif dan sarat dengan ukiran khas gaya Buleleng. Sejarah Pura Gunung Sekar Konon dulu sebelum era kedatangan Dang Hyang Nirartha, kawasan Bali utara atau kabupaten Buleleng dikenal sebagai wilayah Den Bukit. Pada awalnya kehidupan manusia di Bali keberadaan mereka bermula hidup di wilayah Buleleng timur, Pada saat itulah diperkirakan awal kemunculan konsep “Padma Bhuwana” dalam penataan pura-pura di Bali Khususnya di daerah Buleleng timur Salah satu pura yang termasuk di dalamnya adalah Pura Gunung Sekar. Dikisahkan pada zaman Kekuasaan Sri Jaya Sakti ( Kuta Banua Bumi Baru ( 1177 M) di sebut Kuta Jaya Pura, Untuk memonitor Keamanan diwilayah Kuta Jaya Pura maka beliau membuat pesanggrahan dengan pelinggih pemujaan terhadap Dewa Sambu. Tempat ini dibangun pada sebuah gunung kecil dan dipelihara oleh Ki Hulu Sekar sehingga pesanggrahan ini lebih dikenal dengan nama Pura Gunung Sekar. Secara Arsitektur di pura ini terdapat pelinggih Sri Jaya Sakti, Pelingggih Ida Ayu mengkog (Permaisuri) dan bangunan pelinggih untuk memuja Hyang Siwa Sambu, dan bukti – bukti pemujaan Dewa Sambu di semenanjung utara pulau bali adalah dibangunnya pelinggih Celeng Kekehan pada Pura Gunung Sekar. Di negara Amsterdam Belanda tepatnya di Tropen Museum Tahun 1871 telah mengabadikan dan merilis Photo Pura Gunung Sekar untuk dipajang di mesum tersebut dengan judul “National Museum of World Cultures De Pura Gunung Sekar bij sangsit” dan yang terbaru adalah sebuah penelitian tinggalan Arkeolog di Pura Gunung Sekar oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Arkeolog Bali Tahun 2018 yang secara langsung meneliti tentang tinggalan Arkeolog seperti Stamba, Lingga, Arca Ganesha, Arca Binatang, Relief Cili dan Gaya Arsiktektur Bangunan Pura Gunung Sekar tersebut.

Peninggalan Sejarah Situs Taman Pancoran Mepanji (pura Gaduh)

Harga Terbaik
Rp 0

WISATA BUDAYA & SPIRITUAL GADUH & PURA PANCORAN EMAS TEMPLE Pada masa kejayaan Sri Jaya Pangus Putra dari Sri Jaya Raga setelah tahun 1177 M, beliau di anggap Raja yang sangat Fenomenal, karena berhasil memindahkan pemerintahan dari keraton Jaya Pura di Desa Jagaraga ke Wilayah Yeh Bwah Desa Bulian dengan Keraton Dharmma Hanyar Kawistha. Kawistha menujukan bahwa kekuasaan beliau di dukung oleh wangsa Kala, Wisnu dan Sidantha, pada era tersebut Raja Sri Aji Jaya Pangus membangun Taman Rekreasi keluarga Raja di Tukad Gelung yang terdapat di Kuta Jaya Pura yang disebut Taman Ayun sangsit. Sebagai pemuja Desa Wisnu maka beliau membangun tempat pemujaan Dewa Wisnu di Pura Taman Ayun, disebelah barat tukad gelung dibangun tempat permandian permaisuri raja yang disebut taman Beji di taman ini dibagun tempat pemujaan Dewi Sri yang disebut pelinggih Limas Catu dan Limas Sari. Disebelah Timur Tukad Gelung dibangun tempat permandian Raja yang disebut Taman Pancoran Mepanji. Ditaman ini dibangun tempat pemujaan Dewa Ganapati ( Hyang Bedhahulu) yang Sekarang di Sebut Pura Gaduh. Saat ini Pura Gaduh dan Pura Pancoran Emas di usung oleh Krama Subak Sangsit Dangin Yeh sabagai tempat rangkaian ngusaba Bukakak di Desa Giri Emas

Peninggalan Sejarah Situs Goa Raksasa & Calung ( Water Cave )

Harga Terbaik
Rp 0

WISATA BUDAYA & SPIRITUAL GOA RAKSASA & CALUNG ( Water Cave ) Meninggalnya Sri Aji Marakata pada tahun 1049 M, maka kekuasaan Raja Bali di ambil oleh adik beliau yang bernama Sri Aji Anak Wungsu. Pada awal kekuasaannya beliau memerintah dari Keraton Kecubung Kasihan di Desa Bebetin Buleleng. Hal ini dapat di buktikan dari uraian “Prasasti Trunjan C” tahun 1049 yang menjelaskan “Ida Padukahaji di Manasa”. Dalam Prasasti Bebetin A III tahun 1050 M beliau mengeluarkan kebijakan terhadap Masyarakat Banua Bharu untuk menata situasi sosial kemasyarakatan di wilayah tersebut. Pada tahun 1058 M Keraton Kecubung Kesihan diserang oleh kerajaan Daha, Maka Sri Aji Anak Wungsu memindahkan pusat kekuasaan ke wilayah Sukawana dengan keraton Sukha Pura, perpindahan pusat kekuasaan ini menimbulkan gelombang perpindahan penduduk dari desa pakuan ( Bebetin) ke wilayah Sukawana, sejak saat itu wilayah pakuan disebut “Desa Pakisan” ( berasal dari kata Pakiisan yang berarti Perpindahan), hal ini dapat kita lihat pada uraian Prasasti Sangsit A + Belantih A tahun 1058 M, yang menerangkan tentang kebijakan Raja terhadap masyarakat di Suka Pura ( Sukawana), Harangan, Gurguran, dan Bangli. Kuta Dalem ( Desa Sangsit ) tetap digunakan sebagai gerbang keratin yang disebut Kuta Sukha Pura. Sejak saat itu intensitas perdagangan antara masyarakat Kintamani dengan masyarakat Manasa semakin ramai dilakukan. Perhatian Sang Raja “Sri Aji Anak Wungsu” terhadap pertanian sangatlah besar sehingga pada tahun 1071 M beliau membuat trowongan irigasi untuk mengairi wilayah – wilayah bumi menasa yang kering. Hal ini dapat dilihat pada “Prasasti Sangsit D” dengan bukti tulisan “Wulan Sukla Ksetra” tulisan ini merupakan tahun Candra Sangkala yang berarti tahun Saka 993 atau tahun 1071 M. Terowongan air ini disamping berfungsi untuk saluran irigasi pertanian juga berfungsi untuk jalan pintas bagi para pejabat kerajaan. Oleh masyarakat Sangsit terowongan air ini lebih dikenal dengan nama “Goa Raksasa” yang berarti terowongan yang besar. Dalam kehidupan masyarakat setempat terdapat Foklore ( Cerita Rakyat ) yang berjudul Goa Raksasa. Konon pada saat piodalan di Pura sora Lepang, Penari Rejang yang berada pada urutan terakhir selalu hilang, hilangnya penari rejang ini terus berulang, sehingga banyak masyarakat Sangsit yang tidak berani ngayah dalam pelaksanaan upacara piodalan di Pura tersebut. Situasi ini menyulitkan para manggala desa sehingga dibuat rencana untuk menyelidiki penyebab dari hilangnya penari tersebut. Seorang sukarelawan yang akan menyelidiki kejadian tersebut menjadi penari rejang dengan membawa sebakul “Oot Pesak” (Dedak Kasar) ternyata penari rejang tersebut juga hilang kemudian para manggala Desa dengan masyarakat beramai – ramai mencari penari itu dengan jalan mengikuti ceceran Oot Pesak tersebut, Setelah bebeapa lama sampailah ceceran Oot Pesak tersebut pada sebuah Goa yang dihuni oleh seorang raksasa, kemidia raksasa tersebut dibunuh dengan cara membakar dengan Oot Pesak di dalam terowongan, sejak saat itu pelaksanaan piodalan di pura Sora Lepang mulai berjalan lancer dan damai. Adanya Mitologi tentang hilangnya penari Rajang tersebut maka hingga saat ini masyarakat di sekitar Sangsit tidak berani menghaturkan tari rejang pada saat piodalan di pura – pura tertentu. Interpretasi dari cerita tersebut diatas adalah pada saat dibuatnya terowongan air yang ada dideket Pura Sora Lepang, para pekerja yang mendapat giliran paling belakang selalu meninggal, sehingga banyak masyarakat yang tidak berani bergotong – royong mengerjakan terowongan tersebut. Setelah diselidiki ternyata di dalam terowongan tersebut terdapat batu besar (Simbolisasi dari raksasa) yang menghalangi penggalian tersebut. Akhirnya batu tersebut dihancurkan dengan cara dibakar dengan Oot Pesak (Dedak Kasar). Sejak saat itu pembangunan terowongan tersebut dapat berjalan secara lancar dan tidak ada gangguan lagi. Secara bukti nyata di dalam terowongan tesebut terdapat terowongan yang agak besar menyerupai ruangan yang merupakan posisi dari batu besar yang menghalangi pembuatan terowongan tersebut.

Hubungi Desa Wisata

Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait dengan Desa Wisata ini, Anda dapat menghubungi kontak verifikator Desa Wisata dibawah ini

Jika terdapat kendala dalam menghubungi verifikator Desa Wisata, anda dapat menghubungi kami melalui menu Kontak Kami

Anda juga dapat mengakses informasi lain dari Desa Wisata ini melalui Website resmi Desa Wisata dengan alamat url https://www.youtube.com/watch?v=dlb_tnijKGQ

~ My Home Desa Wisata